Malam ini tiba-tiba saja aku
teringat tentang mu, teringat tentang kita yang dulu pernah bahagia.
Seharus
nya saat ini aku sudah bisa melupakan kamu.
Iya, kamu yang sudah meninggalkan
aku disaat aku sedang terlalu sayang-sayangnya padamu.
Aku ingat sekali, saat
kamu bilang kalau kamu ingin mengakhiri hubungan kita, mengakhiri kebahagiaan
yang selama ini kita bangun bersama, dengan alasan yang menurutku tak bisa di
mengerti dengan akal sehatku.
Kamu memutuskanku dan hilang begitu saja, lenyap
entah kemana, bagaikan ditelan bumi.
Sampai saat ini, di enam bulan terakhir
ini aku masih belum bisa melupakanmu, melupakan semua tentangmu. Senyummu,
candamu, tawamu, serta semua yang ada pada dirimu masih begitu nyata dalam ingatanku.
Sayang, mengapa kamu tega melakukan hal seperti ini padaku.
Padahal baru saja
aku merasakan kebahagiaan yang dulu pernah pupus.
Padahal aku sudah memberikan
hatiku padamu, mempercayaimu bahwa kau akan menjaga hati ini.
Tapi ternyata
semua ini hanya drama yang kau buat.
Tanpa sadar aku telah di bohongi dengan
semua janji manismu,
kau memperdayai kelemahanku, kau tahu bahwa aku sangat
takut kehilanganmu,
jadi di saat aku sedang cinta-cinta nya kau dengan mudah
membuangku begitu saja.
Ahh bodohnya aku mempercayai kepolosan wajahmu itu,
dengan mudah nya aku terperangkap dalam sandiwara ini.
Kau begitu lihay dalam
ber-akting, sehingga tanpa aku sadari bahwa selama ini semua perlakuan manismu
hanya drama yang terlihat nyata dalam hidupku.
Tapi satu hal yang harus kamu
tahu, bahwa suatu saat nanti kau lah yang akan merasakan hal yang sama persis
dengan yang kau lakukan padaku dengan nama ''karma".
Biar waktu yang
menjawab semua kesakitan ini, aku yakin bahwa cepat atau lambat kebahagiaan
yang seutuhnya akan menghampiriku dan tak akan pergi lagi untuk meninggalkan
luka seperti hal nya yang kamu lakukan padaku, membawa kebahagiaan yang manis
diawal tapi pahit di akhir.
Terima kasih atas semua perjuangan yang aku kira
tulus tapi ternyata hanya sebuah skenario tambahan yang membuat sandiwara ini
terlihat nyata. Terima kasih juga atas luka yang kau gores dengan pisau tajammu
yang membuat luka ini sulit untuk mengering.
Dari mantan kekasihmu
yang belum bisa melupakanmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar