Pagi
ini aku dibangunkan oleh suara gemercik hujan yang sejak semalam tadi mengguyur
tempat tinggalku di kota Jakarta. Aku terbangun dan langsung meraih ponselku
untuk melihat sudah pukul berapakah saat ini. Tapi sejujurnya, aku menunggu ada
pesan singkatmu yang selalu memberiku ucapan manis yang membuatku semangat.
Dulu. Iya, itu adalah hal yang selalu kau berikan padaku hampir setiap pagiku,
setiap hari.
Pagi
ini adalah hari yang ke seratus delapan puluh, dimana aku yang meminta untuk
mengakhiri hubungan kita. Tapi, entah mengapa hari ini aku merasa rindu dengan
semua hal yang aku lalui dipagi hari sebelum melakukan aktifitasku. Entah
perasaan apa yang aku rasakan, tapi aku rasa, bahwa aku semakin kehilanganmu.
Gadis
baik dan periang itu telah membuatku jatuh hati padamu. Tapi kini malah aku
yang menyakitimu. Sayang aku tahu aku salah, bahkan sangat salah. Aku tak
pernah bermaksud untuk menyakiti dan melukai hatimu, karena yang aku tahu
adalah; kamu mencintaiku dan aku mencintaimu.
Hari
ini aku memulai aktifitasku seperti biasanya, sarapan dengan meminum teh manis
dan gorengan hangat serta ditemani dengan suara gemercik hujan yang seakan tak
ingin berhenti. Aku merasa bahwa alam merasakan hal yang sama dengan apa yang
aku rasakan saat ini; ah mungkin aku hanya terbawa emosi saja. Tapi ternyata
saat ini memang hatiku sedang sedih. Lebih tepatnya aku merasa sangat
kehilanganmu.
Kamu
adalah gadis manja yang punya kebiasaan aneh yang selalu ingin membelai rambutku dan selau
memainkan alis mataku, entah apa yang ada dalam pikiranmu itu, tapi justru aku
suka akan hal aneh itu. Aku rindu hal itu akan terulang kembali. Lebih tepatnya aku rindu
kamu.
Hari
ini seharusnya aku sudah melupakan kamu, melupakan tentang kita. Tapi ternyata
itu tak semudah yang kubayangkan, putus denganmu adalah hal yang tak pernah ku
rencanakan, bahkan aku juga tak tahu mengapa aku melakukan hal bodoh itu padamu. Ku kira
dengan semua kesibukanku saat ini, bisa memudahkan aku untuk melupakanmu. Tapi nyatanya
aku tak bisa. Aku tak cukup pintar dalam hal melupakan seseorang yang aku
sayang.
Sayang,
maafkan aku yang sudah melukai dan menggores luka dihatimu, dengan mudahnya aku
membiarkan kamu masuk dalam kehidupanku, dan kini aku pula lah yang mengusirmu
dari hidupku. Satu hal yang harus kamu ketahui bahwa sampai detik ini
perasaanku tak pernah berubah untukmu. Hanya saja aku malu pada diriku sendiri.
Aku malu padamu dan juga keluargamu. Aku malu dengan semua sifat keegoisan ku
yang sudah membuat semuanya jadi berantakan.
Sayang,
aku ingin kamu berjanji dan buktikan padaku bahwa kelak, kamu akan menemukan
cinta yang pasti. Aku ingin kau menemukan kebahagian yang jauh lebih bahagia
dari yang aku berikan padamu. Tak seperti aku yang jauh dari harapanmu.
Dari seseorang yang tak pernah
berniat untuk menyakitimu~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar